Maaf, jika tak kubiarkan kau mengepang rambutmu di balik cahaya matahari senja yang menembus jendela kamarmu.
Biarkan, biarkan rambutmu terurai menjuntai melambai-lambai. Kuingin rasakan syahdunya hati ini, menghidupkanku.
Begitu sering aku memandangmu, dan selalu kuulang-ulang lagi.
Detik ini, apalagi yang bisa kureka-reka tentangmu kecuali rindu dan selebihnya, udara yang diam.
Dan, tiba-tiba kau kutemui lagi.
Advertisements
gurih dan renyah 🙂